Secuil kisah di hari jadi kota Pontianak

23 Oct

3

Tadi sore gw pergi ke toko sayur naik sepeda. Ketika mau belok ke jalan raya, di ujung gang berhentilah mobil Nissan Livina warna hitam KB 10XX HX. Tiba-tiba pintu penumpang depan sebelah kiri terbuka lalu si penumpang melempar botol air mineral ke halaman ruko yg sedang dibangun ini.

Sontak gw berhenti di samping pintu pengemudi trus gw lihat di dalamnya ada 2 orang perempuan. Gw bilang, ibu kok buang sampah sembarangan? Ga lama, si pengemudi buka kaca. Tampaklah dua orang perempuan duduk di depan. Si pengemudi berpakaian polisi alias polwan dan penumpang sebelahnya berpakaian dinas institusi pemerintahan lengkap dengan atribut religius.

Polwan: iya mbak?
Gw: ibu, ibu kok buang sampah sembarangan?

Polwan tampak kebingungan

Gw: iya, ibu (sambil nunjuk penumpang di sebelahnya)
Penumpang: oh tadi saya abis cuci tangan
Gw: ibu cuci tangan, tapi tadi saya lihat ibu buang botol plastiknya ke situ. Itu kan bukan tempat sampah
Polwan: lho itu kan tempat sampah
Gw: bukan ibu, kan ngga ada tulisannya kalau itu tempat sampah

Penumpang turun trus ambil botol plastik itu lagi

Penumpang: ini mbak udah saya ambil lagi ya
Gw: iya bu, kan bisa ibu simpan dulu di mobil, setelah sampai di tujuan baru ibu buang di tempat sampah
Penumpang: iya maaf ya mbak
Gw: lain kali jangan begitu ya bu, malu sama seragam.

Tempat ibu itu buang sampah adalah rerumputan hijau lahan dari ruko yg sedang dibangun seperti nampak di photo ini. Walaupun tidak beraturan seperti itu, bukan berarti kita boleh buang sampah di situ.

Tadinya gw malas negur, tapi hal kecil kayak gini yang musti kita ubah. Apalagi 2 ibu itu abdi negara, harusnya kan kasi contoh ke masyarakat.

Yuk mulai revolusi mental dari diri sendiri, ngga usahlah koar-koar nuntut presiden ini itu. Biasakan buang sampah pada tempatnya & berani negur orang lain yg buang sampah sembarangan.

Selamat hari jadi Kota Pontianak, semoga masyarakatnya ngga pada buang sampah sembarangan -23102014-